4 Karakter Capres Cawapres yang Harus Dimiliki Pemuda Indonesia
4 Karakter Capres Cawapres yang Harus Dimiliki Pemuda Indonesia
Tahun 2019 merupakan tahun yang kental dengan nuansa politik, angka 2019 bahkan bukan hanya sekedar bilangan angka semata. 2019 bahkan –menurut salah satu pihak politik- sudah melebur menjadi satu dengan kalimat “Gantipresiden” yang akhirnya melahirkan hashtag #2019gantipresiden, sebuah gerakan propaganda politik yang memanfaatkan berbagai platform media sosial.
Ya, tahun 2019 merupakan tahun politik karena pada tanggal 17 April nanti kita akan melaksanakan Hari Raya Pemilu dimana akan ada dua pasangan Capres dan Cawapres yang akan bertarung untuk menjadi nahkoda Indonesia selama 5 tahun kedepan. Ke-empat-nya merupakan putra terbaik bangsa indonesia dan ke-empat-nya mempunyai karakteristik sendiri-sendiri.
Pak Jokowi dengan prinsip “kerja” nya menjadikannya sebagai sosok pemimpin yang bukan hanya duduk di meja kantor sambil menunggu laporan dan gajian saja, beliau juga aktif untuk turun meninjau masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, beliau juga sosok pemimpin yang rendah hati. Namun sifat rendah hati tersebut tak menutupi sifat tegasnya dalam kepemimpinannya. Beliau lembut tapi tegas.
Lalu Capres dari kubu oposisi yaitu pak Prabowo yang merupakan seorang politisi, pengusaha, juga pernah menempuh karir selama 28 tahun dalam dunia militer. Sifat kepemimpinannya yang tegas dan cerdas ini tak perlu diragukan lagi. Ketegasan memang ciri khas orang-orang militer.
Lalu ada Prof. KH. Ma’ruf Amin yang menjadi Cawapres dari Capres Jokowi. Menilik dari gelar yang dimilikinya, kita akan spontan tau bahwa beliau adalah sosok ulama’ yang tidak diragukan lagi keilmuan agama maupun kepribadian agamisnya. Ini terbukti karena beliau adalah mantan ketua Majlis Ulama Indonesia ke-7 serta mantan Rais ‘Aam Syuriah NU ke-10. Selain itu, beliau juga seorang politisi. Tak heran jika beliau dipercaya untuk mendampingi pak Jokowi dalam pilpres kali ini.
Yang terakhir adalah Sandiaga Salahuddin Uno. Seorang politikus sekaligus seorang entrepreneur muda. Terbukti beliau adalah pendiri perusahaan dibidang keuangan, yakni PT Saratoga Advisor. Cukup sukses di dunia entrepreneurship beliau kemudian menggeluti dunia politik, dan terbukti beliau terpilih menjadi wakil gubernur DKI tahun 2017 mendampingi Anis Baswedan.
Keempat tokoh yang bertarung dalam pilpres tahun ini merupakan putra terbaik Indonesia, Pak Jokowi dengan Sikap kerendahan hati dan lemah lembutnya, pak Prabowo dengan ketegasannya, kyai Ma’ruf dengan ke’aliman dan religiusitasnya, dan pak Sandiaga dengan jiwa pengusahanya, seharusnya bisa memotivasi para anak muda untuk memiliki karakteristik-karakteristik tersebut disamping memahami keempatnya sebagai tokoh politik saja.
Sekali lagi, keempatnya tokoh yang baik. Jangan menutup mata dengan kebaikan-kebaikan mereka. Politik tak seharusnya menutupi mata kita dari kebaikan lawan politik kita. Semuanya demi kemajuan Indonesia, dan kita tidak boleh saling mencela, saling mencari kejelekan dan saling menghujat satu sama lain. ketika kita terus mencela capres dan cawapres kita, maka yang terjadi adalah presiden kita merupakan orang yang tercela. Padahal, mau tidak mau salah satu pasangan diantara kedua pasangan tersebut akan memimpin negeri tercinta ini.
Dan harusnya sebagai pemuda, kita harus sadar bahwa kita belum apa-apa dibanding mereka. Tugas kita terus belajar dan menjaga kedamaian negeri ini. Kita adalah generasi emas Indonesia, kita adalah pemimpin masa depan.
Yogyakarta, 20 Januari 2019
Tahun 2019 merupakan tahun yang kental dengan nuansa politik, angka 2019 bahkan bukan hanya sekedar bilangan angka semata. 2019 bahkan –menurut salah satu pihak politik- sudah melebur menjadi satu dengan kalimat “Gantipresiden” yang akhirnya melahirkan hashtag #2019gantipresiden, sebuah gerakan propaganda politik yang memanfaatkan berbagai platform media sosial.
Ya, tahun 2019 merupakan tahun politik karena pada tanggal 17 April nanti kita akan melaksanakan Hari Raya Pemilu dimana akan ada dua pasangan Capres dan Cawapres yang akan bertarung untuk menjadi nahkoda Indonesia selama 5 tahun kedepan. Ke-empat-nya merupakan putra terbaik bangsa indonesia dan ke-empat-nya mempunyai karakteristik sendiri-sendiri.
Pak Jokowi dengan prinsip “kerja” nya menjadikannya sebagai sosok pemimpin yang bukan hanya duduk di meja kantor sambil menunggu laporan dan gajian saja, beliau juga aktif untuk turun meninjau masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, beliau juga sosok pemimpin yang rendah hati. Namun sifat rendah hati tersebut tak menutupi sifat tegasnya dalam kepemimpinannya. Beliau lembut tapi tegas.
Lalu Capres dari kubu oposisi yaitu pak Prabowo yang merupakan seorang politisi, pengusaha, juga pernah menempuh karir selama 28 tahun dalam dunia militer. Sifat kepemimpinannya yang tegas dan cerdas ini tak perlu diragukan lagi. Ketegasan memang ciri khas orang-orang militer.
Lalu ada Prof. KH. Ma’ruf Amin yang menjadi Cawapres dari Capres Jokowi. Menilik dari gelar yang dimilikinya, kita akan spontan tau bahwa beliau adalah sosok ulama’ yang tidak diragukan lagi keilmuan agama maupun kepribadian agamisnya. Ini terbukti karena beliau adalah mantan ketua Majlis Ulama Indonesia ke-7 serta mantan Rais ‘Aam Syuriah NU ke-10. Selain itu, beliau juga seorang politisi. Tak heran jika beliau dipercaya untuk mendampingi pak Jokowi dalam pilpres kali ini.
Yang terakhir adalah Sandiaga Salahuddin Uno. Seorang politikus sekaligus seorang entrepreneur muda. Terbukti beliau adalah pendiri perusahaan dibidang keuangan, yakni PT Saratoga Advisor. Cukup sukses di dunia entrepreneurship beliau kemudian menggeluti dunia politik, dan terbukti beliau terpilih menjadi wakil gubernur DKI tahun 2017 mendampingi Anis Baswedan.
Keempat tokoh yang bertarung dalam pilpres tahun ini merupakan putra terbaik Indonesia, Pak Jokowi dengan Sikap kerendahan hati dan lemah lembutnya, pak Prabowo dengan ketegasannya, kyai Ma’ruf dengan ke’aliman dan religiusitasnya, dan pak Sandiaga dengan jiwa pengusahanya, seharusnya bisa memotivasi para anak muda untuk memiliki karakteristik-karakteristik tersebut disamping memahami keempatnya sebagai tokoh politik saja.
Sekali lagi, keempatnya tokoh yang baik. Jangan menutup mata dengan kebaikan-kebaikan mereka. Politik tak seharusnya menutupi mata kita dari kebaikan lawan politik kita. Semuanya demi kemajuan Indonesia, dan kita tidak boleh saling mencela, saling mencari kejelekan dan saling menghujat satu sama lain. ketika kita terus mencela capres dan cawapres kita, maka yang terjadi adalah presiden kita merupakan orang yang tercela. Padahal, mau tidak mau salah satu pasangan diantara kedua pasangan tersebut akan memimpin negeri tercinta ini.
Dan harusnya sebagai pemuda, kita harus sadar bahwa kita belum apa-apa dibanding mereka. Tugas kita terus belajar dan menjaga kedamaian negeri ini. Kita adalah generasi emas Indonesia, kita adalah pemimpin masa depan.
Yogyakarta, 20 Januari 2019
Tidak ada komentar untuk "4 Karakter Capres Cawapres yang Harus Dimiliki Pemuda Indonesia"
Posting Komentar