Allah Tidak Salat, Allah Tidak Zakat, tapi Allah Bershalawat

 

 


هذى بيوت من كتاب الكوشني # من قال بعد صلاتنا و تسلم

لمحمد ولأله و صحابته # ما دار شمس في السماء و أنجم

“Bait-bait ini itu bersumber dari kitabnya Syekh Kusyini. Yaitu orang yang berkata setelah kami mengucapkan sholawat dan salam kepada Nabi, keluarga Nabi, serta sahabat-sahabat Nabi, selama Matahari dan bintang-bintang beredar di langit

Syekh Nawawi al-Bantani berkata: Bait-bait yang ada dalam kitab ini (قامع الطغيان) itu bersumber dari kitab yang ditulis oleh Syekh Zainuddin bin aly bin ahmad al-Kusyini al-Malibary. Syekh Zainuddin dilahirkan di Kusyini daerah Malibar pada hari Kamis tanggal 12 Sya’ban 872 H. Kemudian kala ia masih kecil, ia dibawa pindah oleh pamannya ke daerah Fannani. Syekh Zainuddin merupakan tokoh yang bermadzhabkan Syafi’iyyah. Beliau memiliki banyak karya seperti Hidayah al-adzkiya’, Tuhfatul ahya’, dan Isryadul Qoshidin yang merupakan ringkasan darin kitab Minhajul ‘abidin karya Imam Ghozali.

3 bait pertama ini merupakan perkataan dari syekh Nawawi al-Bantany sendiri. Syekh Nawawi al-Bantany merupakan ulama yang berasal dari daerah Banten. Setelah mengucapkan syukur, Beliau memulai menulis Kitab ini (قامع الطغيان) dengan membaca Shalawat kepada Nabi, keluarga Nabi, dan juga sahabat-sahabat Nabi.

Dalam memulai hal-hal baik, kita diajarkan untuk mengawali dengan membaca Bismillah, hamdalah, dan kemudian Shalawat. Ini juga berlaku dalam setiap kita berdoa. Ketika kita berdoa, alangkah baiknya kita memulai dengan membaca bismillah, hamdalah, lalu shalawat dan kemudia memanjatkan doa.

Shalawat kepada Nabi memiliki berbagai keistimewaan. Di antaranya adalah bahwa perintah mengucapkan shalawat kepada Nabi merupakan perintah langsung oleh Allah. Hal ini tertuang dalam surat al-ahzab ayat 56:

إن الله ملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين أمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما

Bahkan, Allah juga bershalawat kepada Nabi. Hal ini berbeda dengan perintah-perintah yang lainnya. Allah memerintahkan salat, tapi Allah tidak salat. Allah memerintahkan zakat, tapi Allah tidak zakat. Tetapi ketika Allah memerintahkan shalawat, Allah juga ikut bershalawat.

Membaca Shalawat kepada Nabi itu seperti menuangkan air ke dalam gelas yang telah penuh berisi air. Artinya, air itu akan tumpah ke kita. Begitu juga dengan bershalawat, jika kita bershalawat kepada Nabi, kita sendiri yang akan mendapat tumpahan rahmatnya dan syafa’atnya. Karena Nabi seperti gelas yang telah penuh terisi air tadi.

Allahumma sholli ‘ala Sayyidina Muhammad...

Allahu a’lamu...


2 Ramadan 1442 H

Tidak ada komentar untuk "Allah Tidak Salat, Allah Tidak Zakat, tapi Allah Bershalawat"