Mbak-Mbak Google
Malam itu, Seperti biasa, Gilang bergegas ke warung kopi 'kopinang kau dengan secangkir kopi' yang sudah menjadi langganan sejak lama.
Gilang dan Boby sudah sejak lama hampir setiap hari menghabiskan waktu malamnya di warung kopi tersebut Sampai-sampai pelayan warung kopi tersebut hapal nama mereka, hapal tepat duduknya biasanya dimana, sampai posisi duduknya hingga cara meminum kopinya pun hapal.
Sesampai di warkop, Gilang langsung memesan 2 cangkir kopi pahit, berharap secangkir yang satunya buat Boby. Karena memang biasaya seperti itu. Siapa yang datang duluan, dia yg memesan. Mereka sudah seperti ada ikatan batin. Tak pernah janjian. Persahabatan mereka sudah terjalin sejak lama.
Hampir sejam setelah kopi pesanan datang, Boby tak kunjung datang. Tidak biasanya seperti ini. Paling lama setengah jam pasti Boby atau Gilang sudah saling menyusul. Nampaknya ada yang ndak beres dengan Boby.
Gilang mencoba mengirimkan pesan singkat kepada Boby melalui WAnya, namun tak ada balasan. Lalu menelfonnya, namun ditolak. tidak mungkin jam segini Boby sudah tidur. Memang Boby adalah tipe laki-laki yang suka begadang. Perasaan Gilang sudah mulai tidak enak.
Boby memang punya permasalahan yang selalu sama di setiap harinya. Masalah wanita. Sudah sejak lama dia mengidamkan wanita yang bernama Lia untuk dijadikan kekasih hatinya.
Sayangnya, perjuangannya selalu pupus. Entah apa kekurangan Boby, tapi di mata Gilang, Boby tak jelek jelek amat. Hanya saja Bobyadalah tipe cowok yang paling malas untuk mandi.
Boby selalu tak pernah kapok. Harapannya untuk menjadikan Lia sebagai kekasih hatinya selalu berkobar. Boby kalau sudah jatuh cinta ya jatuh beneran, bangkit lagi, lalu jatuh lagi, dan itu terjadi terus menerus. Dan hanya itu permasalahan hidupnya.
Biasanya, jika Boby tak datang ke warung kopi, kemungkinannya dua. Kalau tidak galau karena Lia, ya sedang bahagia karena Lia. Boby mirip dewa bucin. Dan jika sudah seperti itu, Gilang akan segera menyelidiki ke kos Boby. Memastikan apa yang sedang terjadi. Kabar terakhir memang Boby sedang galau akut karena Lia.
Akhirnya, Gilang memutuskan untuk menemui Boby di kosnya. Memastikan apa yang sedang terjadi pda sahabatnya itu.
Sesampainya di kos Boby, Gilang menemui sahabatnya tersebut memakai earphone. sedang seperti menelfon seseorang. Boby nampak bahagia. Gilang yang baru saja masuk, langsung dikode Boby untuk keluar dari kamar kos.
"nampaknya sedang telfonan sama Nia" duga Gilang dalam hati.
"ya sudah, aku pulang aja Bob"
Boby menganggukkan kepala tanda setuju kalau sahabatnya pulang.
Gilang lega, karena ternyata sahabatnya sedang bahagia.
Sampai di daun pintu kamar kos tiba2 Boby nyletuk
"OK Google, apakah kamu mencintaiku?"
Disusul tawa dari Boby.
"Kampret, diapusi wong edian" Gilang nampak kesal
"Tidak ada yang lebih setia dari mbak-mbak google" Boby nylethuk lagi, kali ini ketawanya lebih keras
"Wong Gendeng" Gilang melempar sandal ke Boby
Tidak ada komentar untuk "Mbak-Mbak Google"
Posting Komentar