Gambaran Kehidupan di Akhirat (Cabang Iman 6-8)



والبعث والقدر الجليل وجمعنا # في محشر فيه الخلائق تحشم

“Dan (beriman) kepada hari pembangkitan, beriman kepada ketentuan (taqdir) Allah, dan berkumpulnya kita di padang mahsyar. Di sana para makhluk merasa malu (sehingga pucat mukanya).”

Cabang iman yang keenam yaitu mengimani bahwa Allah aka membangkitkan semua makhluk yang telah mati, baik itu yag dikubur, yang tenggelam atau sebab yang lainnya. Menurut pendapat yang telah disepakati bahwa yang dibangkitkan adalah jasadnya, bukan selainnya. Allah berfirman:

 زَعَمَ الَّذينَ كَفَرُوا أَن لَن يَبعَثُوا قُل بَلَى وَرَبّي لَتُبعَثُنَّ

“Orang-orang kafir berkata bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: tidak demikian, demi Tuhanku, kamu akan benar-benar dibangkitkan.”

Cabang iman yang ketujuh yaitu beriman kepada qadar Allah. Kita harus meyakini bahwa Allah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan pengetahuan-Nya. Semua perbuatan makhluk sesuai dengan ketentuan Allah. Untuk itu, sebaiknya kita sebagai manusia harus ridlo dengan apa yang menjadi keputusan-Nya.

Syekh Afifuddin menceritakan bahwa ketika beliau berada di Mesir, bekiau mendengar suatu pembunuhan yang dilakukan oleh orang kafir kepada orang-orang Islam di Baghdad. Kota baghdad hancur selama tiga setengah tahun da tidak mempunyai pemerintahan. Orang-orang kafir mengalungkan mushaf al-Qur’an di leher anjing. Dan mereka membuang kitab-kita para ulama ke sungai Daljah sampai sungai itu nampak seperti jembatan yang bisa dilalui oleh kuda-kuda mereka. Lalu syekh afifuddin mengingkari kejadian tersebut (tidak mengimani). Lalu beliau berdoa “ya Rabb, bagaimana bisa ini terjadi sedangkan di sana banyak anak-anak kecil da orang-orang yang tak berdosa?”. Kemudia ketika beliau tidur ia bermimpi bertemu dengan seorang laki-laki yang membawa sebuah kitab, lalu beliau ambil. Dan isi tulisan tersebut adalah sebagai berikut

دع الاعتراض فما الأمر لك # ولا الحكم في حركات الفلك

ولا تسأل الله عن فعله # فمن خاض لجة بحر هلك

“Jangan sampai engkau menentang putusan Allah, karena itu bukan urusanmu, hukum itu tidak diputuskan menurut gerakan-gerakan bintang.

Jangan engkau bertanya tentang pekerjaan-Nya. Barangsiapa yang mengarungi gelombang lautan dia akan binasa.”

Cabang Iman kedelapan adalah meyakini bahwa semua makhluk akan dikumpulkan di padang Mahsyar setelah dibangkitkannya dari kubur. Padang Mahsyar adalah sebuah tanah putih , berupa lembah datar, tidak ada bengkoknya sama sekali. Tidak ada bukit tempat orang bersembunyi. Tidak ada jurang tempat merendahkan pandangan, sebuah padang luas yang tidak ada perbedaan sama sekali. Manusia akan dihalau ke tempat tersebut secara berombongan sesuai dengan derajat-derajat mereka. Di antara mereka ada yang:

·         Naik kendaraan, mereka adalah orang-orang yang bertakwa

·         Ada juga yang jalan kaki, mereka adalah orang yang sedikit amalnya.

·         Ada juga yang berjalan dengan mukanya, mereka adalah orang-orang kafir.

Dari tempat ini manusia diberangkatkan ke surga atau neraka. Mereka akan melalui jembatan. Menurut Syekh Muhammad al-Hamdani, dalam meniti jembatan, umat Nabi Muhammad terbagi menjadi 7:

·         Orang-orang siddiq, merekan akan berjalan secepat kilat

·         Orang alim, mereka akan berjalan secepat angin yang kencang

·         Para wali abdal, yang melalui jembatan itu seperti burung yang terbang dalam waktu yang sebentar

·         Orang yang mati syahid,yang meniti seperti kuda balap dalam waktu setengah hari

·         Orang yang mati ketika menunaikan ibadah haji, mereka meniti jembatan dalam waktu satu hari penuh.

·         Orang-orang yang taat, mereka yang meniti jembatan dalam waktu satu bulan

·         Orang-orang yang maksiat, mereka berjalan dengan kaki, sedangkan dosa-dosanya dipikulkan di punggungnya.

Ketika mereka lewat, neraka jahannam mendatangi untuk membakar mereka. Saat neraka jahannam melihat cahaya iman di hati mereka, lalu mereka berkata “ lewatlah wahai orang mukmi, karena cahaya imanmu mampu memadamkan kobaran apiku”.

Di padang mahsyar, para makhluk merasa malu karena amal jelek mereka ditampakkan di hadapan Allah. Setiap orang akan sibuk dengan urusannya sendiri. Keadaan mereka seperti belalang yang tersebar di bumi. Masing-masing orang dapat melihat keluarganya, tetapi mereka tidak saling berbicara. Mereka berjalan di padang Mahsyar tanpa menggunakan alas kaki, seperti sabda Nabi:

يبعث الناس حفاة عراة غرلا قد ألجمهم العرق وبلغ شحوم الأذان

Manusia akan dibangkitkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang bulat, lagi tidak berkhitan. Mereka dikendalikan orleh keringat mereka dan keringat tersebut sampai di daun telinga mereka.

 


Tidak ada komentar untuk "Gambaran Kehidupan di Akhirat (Cabang Iman 6-8)"