Iman ada 77 Cabang? Benarkah?

 



إيماننا بضع و عين شعبة # يستكملنها أهل فضل يعظم

“Iman itu memiliki 77 cabang, yang mana para ulama akan menyempurnakannya, da mereka akan menjadi orang besar di sisi Allah"

Nabi Muhammad Shallahu alaihi pernah bersabda

"الإيمان بضع و سبعون شعبة فأفضلها قول لا إله إلا الله وأدناها إماطة الأذى عن الطريق والحياء من الإيمان"

Artinya: Iman itu terdiri dari 77 cabang. Tingkatan yag paling utama adalah ucapan La ilaha illa Allah, dan tingkatan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Malu (berbuat maksiat) juga merupakan cabang dari Iman.

Menurut Imam Kholil, lafadz بضع pada bait tersebut memiliki arti 7. Sedangkan lafadz عين memiliki arti 70. Sehingga yang dimaksud dalam bait tersebut adalah bahwa Iman memiliki 77 cabang.

Angka 77 dalam cabang Iman yang sesuai juga dengan hadis Rasulullah, bisa mempunyai 2 kemungkinan. Yang pertama, bahwa cabang Iman memang benar-benar ada 77, sehingga dalam kitab ini akan dijelaskan 77 cabang-cabang Iman secara konkrit.

Yang kedua, hitungan 77 mengandung arti bahwa cabang Iman itu sangat banyak, bahkan bisa lebih dari 77. Hal ini jika dapat dianalogikan seperti halnya penyebutan “lawang sewu” (tempat wisata di daerah Semarang) yang berarti pintu seribu, pintu tersebut secara konkrit tidak berjumlah seribu, hanya saja pengungkapan seribu memiliki arti pintu itu sangat banyak.

Hadis tersebut mengungkapkan bahwa Iman yang paling utama adalah La ilaha illa Allah dengan dipenuhi keimanan dan keyakinan bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah. Untuk itu, seseorang dikatakan mati dalam keadaan beriman apabila dalam hatinya tertancap keyakinan tersebut tanpa disertai dengan keraguan sedikitpun. Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman...

Selain itu, cabang iman yang paling rendah adalah menyingkirkan apapun yang dapat menggangu jalan. Hal ini memiliki arti bahwa Iman juga berhubungan dengan kehidupan sosial. Untuk itu, semakin berima seseorang maka semakin baik pula kehidupan bersosialnya.

Dan terakhri dalam hadis tersebut diungkapkan bahwa malu termasuk cabang iman. Malu yang dimaksud di sini adalah malu untuk berbuat maksiat dan durhaka kepada Allah. Karena dengan malu tersebut ia berarti meyakini bahwa Allah ada dan ia merasa selalu diawasi oleh-Nya.

Allahu a’lam...

 

3 Ramadan 1442 H

Tidak ada komentar untuk "Iman ada 77 Cabang? Benarkah?"